Luthien ama Paladinz baru menyadari Avalon udah nggak ada di dalam gua beberapa menit sesudahnya, Luthien terlihat agak kesal karena kekasihnya itu pergi tanpa pamid lebih dulu padanya
“Gw kan cemas kalo dia tiba-tiba ngilang gini!” jawab Luthien saat ditanya Paladinz apa yang bikin dia gusar sampe muter muter keliling gua kayak ayam mau bertelor. “Lagian apa susahnya sih pergi bilang dulu, nggak asal maen ngabur aja gini!”
“Jangan-jangan dia cemburu Luth” Paladinz mencoba berteori, yang langsung dibantah Luthien
“Mana mungkin!!! Lu kan udah kayak sodara sendiri buat gw!!”
“Ya siapa tau....” jawab Paladinz berusaha ketawa, tapi tawanya berubah jadi ringisan masam saat merasa jahitannya di perut terasa sakit akibat percobaan tertawanya itu
“Udah2 lu tidur gih!!!” bentak Luthien galak sambil membaringkan paksa Paladinz di lantai gua
“...gw ngga bisa Luth.... masih ada hal yang mengganggu pikiran gw”
“Soal apa?”
Sejenak Paladinz tampak ragu-ragu antara mau menceritakan masalahnya pada Luthien atau nggak, tapi Luthien terus menatapnya dengan pandangan menyelidiki. Mau nggak mau Paladinz cerita juga.
“Gw mengkhawatirkan kondisi King Archon...sejak berpisah dari temen-temen di markas gw belom denger satu kabarpun dari mereka, untuk wisp pun ga bisa karena semua jalur komunikasi kita udah dipantau..... gw...gw butuh bantuan lu untuk cari tahu keberadaan dia Luth”
“Gw???” mata Luthien terbelalak ga percaya, emang apa yang bisa gw lakuin ngelawan coro ganas sekampung gitu !?!? pikir gadis itu “Kalo gw keluar dan ditangkap ama mereka bisa berabe Pal!!”
“Kalo ketemu gerombolan mereka, lu bilang aja lu pro Archon baru! Tenang aja lu dah lama keluar dari guild kita kan, data-data lu juga udah lama dihapus dari daftar teman kita.... mereka nggak akan bisa ngaitin elu dengan kita-kita yang pro King Archon ini” jelas Paladinz tenang.
Tapi kelihatan sekali ada perasaan bersalah yang mendalam di mata Paladinz saat ia mengingat ulang tentang peristiwa pengucilan terhadap Luthien beberapa waktu yang lalu...
Sejenak Luthien masih terlihat ragu-ragu, Paladinz menambahkan lagi...
“Gw tau, gw udah banyak ngerepotin elu...tapi gw perlu tau apa dia baik-baik aja Luth” Paladinz memandang dengan penuh harap ke arah Luthien...bikin gadis itu jadi makin ga tega menolaknya
“ok ok gw scrool aja ke markas trus cari temen-temen lama”
“Ngga bisa Luth, mereka udah nutup portal markas! Satu-satunya jalan keluar masuk markas adalah lewat pintu depan! Itulah cara mereka menjebak kita tadi dan gw ga yakin mereka udah membuka portal sebelom berhasil membunuh kita semua”
Luthien menelan ludah, keringat dingin bercucuran “jadi maksud elo...”
“Iya lu harus berjalan masuk pintu markas dengan tampang meyakinkan seolah ngga terjadi apa-apa dan ngga tau apa-apa”
Nyali Luthien menciut mendengarnya, tapi cewe itu berusaha nggak nunjukin di depan Paladinz. Setelah menarik nafas dalam-dalam dia menjawab
“Ok gw akan usahakan demi elu!”
“Thanks Luth” terlihat senyum lega sekaligus berat menghiasi wajah Paladinz
“Pokoknya gw mau lu janji satu hal, jangan berbuat nekad dan jangan ninggalin goa ini sampe gw atau Shin balik!! Ngerti??
“Ok gw janji”
Tanpa buang waktu lagi Luthien bergegas keluar dari gua kecil tempat ia dan Paladinz bersembunyi. Setelah memastikan sekitarnya aman ia berjalan cepat-cepat menuju ke arah Hutan Bayangan.
Perlu waktu cukup lama bagi Luthien hanya untuk nyampe ke Pos Cora! Seluruh Hutan Bayangan dipenuhi Cora-Cora bermuka garang, ada yang dalam keadaan chaos ada pula yang luka parah, ngga sedikit pula yang terbengong-bengong karena ngga tau apa-apa. Beruntung bagi Luthien mudah baginya untuk membaur dengan kelompok yang bengong-bengong itu.
Sialnya portal Pos Cora ternyata juga sudah di non aktifkan, Luthien ngga bisa menggunakannya untuk balik ke markas, ia harus jalan memutar jauh melewati area Bulky Lunker ace.
Setelah perjalanan 30 menit yang rasanya hampir seabad itu Luthien sampe juga di wilayah markas Cora. Tempat yang udah sebulan lebih nggak diinjaknya itu. Keadaan markas coro saat ini udah kayak sedang terjadi perang dunia aja disana!
Di daratan Spire tempat yang biasanya tenang dan damai masih terdapat banyak sekali Coro-Coro yang berantem, dari teriakan-teriakan yang dilontarkan kelihatan jelas kalau mereka terbagi dua kubu, pro Archon lama dan pro Archon baru!
Di lokasi dimana biasanya dilangsungkan pertandingan GvG terjadi pekelahian besar-besaran antar dua kubu tersebut! Luthien bergidik ngeri saat melihat banyak sekali mayat-mayat bergelimpangan, ia sendiri harus menunduk-nunduk saat melewati area itu menghindari kemungkinan tersabet peluru nyasar atau serangan force.
Keadaan di depan pintu markas Cora terlihat lebih tenang, tapi bukan berarti damai. Keadaan terlihat tenang hanya karena puluhan bahkan hampir ratusan anggota guild tertentu berjaga-jaga dalam keadaan Chaos, memeriksa dengan curiga semua orang yang hendak keluar masuk.
Semua orang tidak terkecuali, dari yang level cupu sampe yang udah pake armor level 50 diinterogasi satu per satu dengan seksama. Seorang Templar cewe kelihatannya udah mau marah aja dengan perlakuan semena-mena para penjaga pintu markas itu, tapi ia nggak bisa apa-apa begitu diancam akan di chaos rame-rame oleh mereka.
“Phokoknya khalo dhi chini adha kroni archhon lama achau membel guildh yang machih chechia ama King Archhon, kill dhi chempach!!!” Suara yang ganjil itu terdengar khas buat Luthien, bener aja sang Archon baru sedang membriefing anak buahnya yang berjaga-jaga di sana.
Dengan bergidik ngeri Luthien berjalan mendekati pintu markas menuju ke arah para penjaga itu. Luthien berusaha pasang tampang se bloon mungkin *ngga susah mengingat tampangnya udah bloon dari sononya* sebelom ia menyapa coro yang berdiri paling dekat dengannya
“Siang kk”
“Siang-siang gundulmu!!! Apa mau lo he??”
“Mau restock pot kk, stock saya di bank... Ada apa ya koq ribut-ribut? ” tanya Luthien polos.
“Bukan urusan lo!!! Nah sekarang jawab pertanyaan gw, siapa nama elo???!!!”
Sambil nyebut nama Decem 100x kali dalam hatinya Luthien menyebutkan namanya. Ia bersyukur lega karena para penjaga pintu itu akhirnya membiarkan Luthien masuk setelah mereka yakin bahwa nama Luthien ngga ada di daftar nama buronan mereka!
Rupanya semua anggota guild yang pro archon lama dan teman-temannya kini telah didaftarkan untuk dijadikan buronan!!!
Sambil mengucapkan terimakasih pada cora galak yang menjaga pintu depan tadi, Luthien mengucap syukur dalam hatinya atas pengucilan dirinya beberapa bulan lalu. tidak disangka hal itu telah menghindarkannya dari malapetaka luar biasa hari ini!
Keadaan di dalam markas ngga kalah kacau dengan di luarnya. Banyak yg terluka, banyak juga yang panik karena nggak tahu apa-apa. Sementara beberapa anggota guild yang pro Archon baru, terlihat berpatroli dengan wajah garang menginterogasi siapa aja yang terlihat mencurigakan.
Luthien jadi bingung sendiri sekarang, gimana caranya mencari teman-temannya yang dulu? Kalopun mereka masih bersembunyi di markas ini, sebelum ia menemukannya pasti para coro pro archon baru itu bisa nemu in mereka lebih dulu daripada dia.
Di tengah-tengah kekacauan itu tiba-tiba aja Luthien ngerasa mulutnya dibekap kuat-kuat dan diseret ke dalam sebuah kedai yang sedang tutup!!
Setengah mati Luthien berusaha ngeronta dan ngelepasin diri dari siapapun yang membekapnya itu, tapi sia-sia tangan lembut yang menariknya itu ternyata lebih kuat dari kelihatannya. Merasa-sia-sia Luthien nurut aja saat dipaksa masuk ke sebuah ruangan gelap.
Di kegelapan tersebut, tiba-tiba cahaya dari sebuah lampu kecil diarahkan tepat ke mata Luthien membuat gadis itu jadi pusing. Orang yang memeganginya pun melepasnya dan dengan agak kasar memaksanya duduk.
Luthien sekarang bisa melihat ruangan itu, ngga terlalu besar... kayaknya sehari-hari dipake buat ruang pendingin makanan. Terbukti dengan banyaknya tumpukan makanan en minuman disana dan karena udara dingin yang nggak wajar ini!
Di dalem ruangan itu ada kira-kira enam sampe tujuh coro ngamatin dia dari segala sisi. Luthien ngga bisa melihat wajah mereka karena cahaya lampu yang diarahin tepat ke matanya itu, tapi ia bisa mendengar mereka berbisik-bisik
“Lu yakin dia bisa dipercaya?” suara coro pria yang berat terdengar paling keras diantara yang lainnya
“Gw harap begitu” yang menjawab adalah suara Coro cewe yang ngga asing lagi bagi Luthien.... Benar juga dugaan Luthien saat Coro pemilik suara itu mendekatkan diri pada Luthien, itu suara cc BabyLunar!!!
“cc Baby-“ sebelom Luthien ngelanjutin BabyLunar menekankan telunjuknya ke bibir Luthien mengisyaratkannya untuk diam
“Jawab dengan jujur Luth, lu di pihak siapa?” tanya BabyLunar dengan suara tegas.
“Tentu saja di pihak KingArchon!” jawab Luthien tanpa ragu-ragu
“Lu ada kontak dengan coro yang di pihak King Archon selain elo?”
“Ada, temen gw Paladinz dia sekarang terluka di Pan Crimson setelah menyamar supaya King Archon bisa ngelolosin diri” jawab Luthien semakin mantap. cc Baby Lunar pasti berada di pihak yang sama dengannya Luthien yakin sekali itu. “Dia ngirim gw kesini untuk mencari info tentang keadaan King Archon sekarang...”
BabyLunar tersenyum lega “udah gw duga lu bakal jawab begitu” dengan isyarat jari ia memerintahkan coro yang lain untuk mematikan lampu kecil itu dan menyalakan lampu besar yang ada di ruang pendingin itu...Fiuh mendingan... gw udah ngga ngerasa kayak tahanan yang lagi diinterogasi, pikir Luthien.
“Lu yakin dia di pihak kita?” tanya seorang coro wanita yang kelihatannya masih ragu-ragu
“Tenang, gw dah kenal lama ama dia” jawab BabyLunar lagi.
“cc tau apa yang terjadi ama King Archon sekarang” Luthien tidak melupakan tujuan utamanya mempertaruhkan nyawa datang ke markas coro hari itu.
“Berkat pengorbanan banyak orang seperti temen lo, King Archon sekarang udah nyampe dengan selamet di tempat persembunyian bersama anggota guild-guild yang masih setia ama dia”
“cc tau itu karena?”
“Karena gw lah yang menyusun rencana pelarian King Archon ini!” ada kegetiran tersirat di suara BabyLunar, pasti dia sedih sekali telah mengorbankan begitu banyak sodara sebangsanya untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang ia cintai... “dan gw udah menerima sandi dari anak buah gw yang mengisyaratkan mereka udah nyampe tujuan dengan selamat!”
“Keadaan di luar bener-bener kaco cc, menurut gw mending kalian semua pindah dolo aja ke planet lain, sampe keadaan di sini udah adem” Luthien mencoba memberi saran.
“Sayangnya ngga segampang itu Luth” Baby Lunar kembali ke nada suaranya yang biasa, lembut namun berwibawa”Elu lupa ya,untuk pergi ke planet lain kita mesti ngurus paspor dan lain lain, yang artinya kita mesti berurusan dengan pejabat-pejabat tinggi coro! Selaen itu setiap bandara luar angkasa pasti dijaga ketat oleh kroni Archon yang baru. Jadi satu-satunya pilihan mereka harus terus bersembunyi menghindari pengejar mereka!”
Jantung Luthien serasa copot ke tanah mendengarnya, itu artinya selamanya Paladinz akan hidup dalam persembunyian? Terkurung dalam gua kecil itu seumur hidupnya?? Atau malah bergabung dengan para buronan lain dan hidup berpindah-pindah sementara rezim baru akan terus memburu mereka tanpa ampun?
“Tapi bukan itu yg gw takutin Luth” kata BabyLunar lagi
“Apa?” Tanya Luthien ga percaya, emang ada nasib yang lebih mengerikan daripada itu pikir coro itu dalam hatinya!?!?!
“Lu inget kan ...waktu kecil kita semua pernah diinjeksi?”
“Ya” Luthien inget samar-samar... Paladinz harus menyeretnya yang menangis meraung-raung untuk ke dokter dan mendapatkan injeksi itu, “iya gw inget kalo ga salah itu vaksinasi anti virus yg wajib untuk semua coro kan?”
“Bukan Luth, gw baru aja tau ada konspirasi mengerikan di balik injeksi itu!!” Yang mereka suntikkan bukan vaksin tapi microchip!!!”
“Chip!?!?” Luthien langsung kebayang CCC yang segede bagong di Crag Mine, segede itu disuntikin ke badan gw??? pikirnya lugu....
“Microchip itu adalah alat pengontrol yg diciptakan oleh para pemimpin bangsa Coro terdahulu!!! lu harus inget sejak dulu planet ini dalam keadaan perang antar 3 bangsa! Dalam keadaan demikian, tidak ada yang ditakutkan para pemimpin bangsa kita selain penghianatan dari dalam! Maka dari itu mereka memasangi kita semua dengan chip!!!! Apabila ada coro yg udah ditetapkan sebagai ancaman or penghianat bangsa mereka bisa mengaktifkan chip chip di dalam tubuh coro tersebut, ngga peduli sejauh apapun coro itu sembunyi chip itu akan aktif!!!”
“Lalu...apa yg akan terjadi pada cora yg chip nya diaktifkan???” tanya Luthien dengan suara bergetar...
“Mereka berubah menjadi...” Baby Lunar tak sanggup melanjutkan...
“Jadi apa cc???” desak Luthien
“Turn....coat” suara Baby Lunar seolah tercekik saat melafalkan dua kata itu.
Luthien membelalak tak percaya... jawaban itu serasa menyambar kesadarannya, mengusik kewarasannya... “Turn..coat itu maksud cc makhluk mirip bangsa cora yang bertingkah seperti zombie itu?????”
“Mereka bukan makhluk mirip cora Luth...mereka dulunya juga cora seperti kita ...sampai mereka menghianati bangsa ini, lalu dengan chip itu mereka diubah menjadi seperti itu!!!”
Luthien bener-bener shock mendengarnya, di kepalanya muncul bayangan mengerikan... Paladinz, King Archon, wajah wajah temen satu guildnya dulu berubah jadi kayak zombie bergentayangan mencari mangsa di gurun Sette bersama turncoat lainnya
“Kita harus mencegahnya!!!!” seru Luthien berusaha melawan bayangan buruk yang mulai menghantui kepalanya.
“Sayangnya itu ga mungkin” sahut BabyLunar... “Kita kalah jumlah, archon baru dan kroni nya saat ini sedang meyakinkan pemimpin bangsa untuk mengaktifkan chip yang ada di tubuh buronan mereka, dan gw yakin ini cuma masalah waktu sebelom pemimpin bangsa kita termakan provokasinya”
“Tapi... kita...kita ga bisa diam aja kan??? cc rela King Archon yg cc cintai itu diubah jadi turncoat????” Luthien nyaris histeris saat mengucapkan ini.
“Tentu aja gw ga rela!!!!!” Air mata baby lunar sampai hampir menetes saat mengatakan itu. Cewe satu ini bener bener tegar, dalam keadaan beginipun dia ngga menangis sementara Luthien udah kayak kran bocor aja, air mata mengalir deras dari mata dan idungnya.
BabyLunar segera melanjutkan “Tapi ada option lain Luth..... barusan gw di wisp ama Archon bangsa Accretia, rupanya bangsa mereka juga ngga menyukai Archon baru ini! Karena si Archon monyong ini ternyata hobby banged ngatain acc pake cheat lah, bug lah, mereka jauh lebih respect ama King Archon”
Sejilat api harapan memenuhi perut Luthien yang sebelumnya terasa dingin dan hampa.
“Bangsa Accretia bersedia menerima para buronan Cora ini di tempat mereka, mereka bahkan punya teknologi yg bisa menghilangkan efek chip itu... Tapi hanya ada satu cara untuk melakukannya...”
“Cara apa itu cc?” tanya Luthien ngga sabar
“Cara itu...” Baby Lunar menarik nafas dalam-dalam berusaha sekuat tenaga agar nggak menangis, berusaha tampil setegar mungkin di hadapan Luthien dan semua anak buahnya yang udah mulai putus asa itu ...
“King Archon dan lainnya harus diubah tubuhnya jadi kaleng, dan dalam proses itu 90% kemungkinan memori mereka akan terhapus ... Memang mereka masih akan hidup Luth, dengan kepribadian yang sama, sifat yang sama...tapi mereka akan melupakan semuanya.... Siapa nama mereka, teman, keluarga...dan orang orang yg menyayangi mereka” Kali ini cc Baby Lunar yang tegar itupun ngga bisa lagi untuk menahan diri, ia menjatuhkan setetes air mata dari bola matanya yang bening.
Luthien bener-bener shock... option ini hampir sama buruknya dengan pilihan satunya!!! Berubah jadi turncoat atau jadi mesin!!??? Ngga adakah jalan lain... pikir Luthien di tengah keputusasaannya
“No other option Luth” ujar BabyLunar segera saat ia melihat keraguan dimata Luthien. “Lu pikir mereka bisa sembunyi sampe kapan? Lu lebih rela temen-temen lu berubah jadi turncoat gitu?”
“Gw ngga rela cc, tapi gw juga ngga rela kalo mereka diubah jadi mesin!!!!!”
“Denger Luth, gw cerita ini ama elu bukan tanpa maksud!! Biarpun utk saat ini nama gw dan guild gw ngga ada di daftar buronan, tapi mata-mata Archon baru terus mengawasi kita! Gw ngga bisa lagi menyampaikan info ini utk King Archon. Gw butuh bantuan lu untuk melakukannya Luth!!”
“Tapi gw juga nggak tau gimana menghubungi King Archon!!” bentak Luthien sebal...
Gadis itu masih ngga setuju dengan ide gila dari cc BabyLunar, eeeh malah sekarang dia disuruh nyampein nya ke King Archon lagi!!! Bukannya tadi malah gw yang nanya kondisi King Archon ke cc Baby Lunar??? Pikir Luthien
“Lu bilang ada temen lu yg terluka di Pan Crimson kan? Ini bawa pesan ini ke dia,” Baby Lunar memberikan secarik kertas berisi gambar anak TK. “Tenang ini kode rahasia yang hanya akan dimengerti oleh kelompok kita, gw menyiapkan kode ini beberapa minggu lalu, sejak kita semua mulai curiga dengan gelagat nggak beres wakil archon keparad itu!” terang BabyLuthien saat ia melihat Luthien akan segera protes.
“Berikan kertas ini ke temen lu, dia akan tau mesti nemuin King Archon kita dimana, tolong sampe in ke temen lo itu tentang chip ini dan tawaran bangsa Accretia! Inget lu harus cepet!!! Tawaran ini limited sebelum keadaan tambah gawat dan Archon baru tau tentang kontak diantara kita dan bangsa Accretia!”
“Berapa waktu yang mereka punya?” Luthien berarap jawaban seminggu supaya setidaknya dia bisa mengucapkan selamat tinggal dengan layak pada temen-temen nya atau siapa tau ada keajaiban yang akan membalik keadaan cora saat ini...
“Tawaran bangsa Acc terbatas sampe nanti sore, siapa aja yang memilih berubah jadi kaleng ditunggu di pintu armory 213, mereka akan matiin towernya untuk mbiarin cora yg mau pindah ras masuk ke dalem!”
“Sore ini???” Luthien merasa tubuhnya disambar ratusan LighningChain tak terlihat saat mendengarnya!!!
“Iya karena gw dan juga Archon Acc khawatir chip itu akan diaktifkan nanti malam setelah rapat darurat pemimpin bangsa.... sekarang sebaiknya lu cepet pergi Luth! Ingat jangan langsung balik ke Pan Crimson, muter dulu ke ether, dari terminal teleport ke haram dan ngilang dalam kerumunan lelang sebelom lo minum stealth untuk balik ke tempat temen lo ngerti!?”
Luthien mengangguk mengiyakan tapi dalam hatinya ia masih shok berat, dengan otak yang kosong *lebih kosong dari biasanya* dan ga isa dipake buat mikir dia menjalankan semua instruksi cc Baby Lunar.
Ia meninggalkan markas dan membeli tiket ke Ether, sampe disana dicarinya DarkPriest yang keliatannya netral dan bisa menteleportnya ke Istana Haram. Untunglah keadaan di haram nggak sekacau di markas, setelah bersembunyi di kerumunan pengunjung lelang Luthien menengak stealth pot yang tadi dibekalkan Baby Lunar padanya dan cepat-cepat menuju ke arah Pan Crimson.
Sesampenya di sana Shin Avalon, yang masih aja pasang tampang gondok, udah datang duluan dan mbawain makanan en minuman buat Paladinz, yang saat ini lagi menikmati semangkok indomie telor dengan enaknya...
“Wah Luth, untung lu dah balik, gw dah ampir dibunuh ama cowo lu nih... Gimana dapat kabar tentang King Archon?” goda Paladinz sambil menyeruput mie nya.
Ngeliat wajah sahabatnya ceria gitu Luthien semakin nggak tega ngebayangin masa depan apa yang menunggu Paladinz, dengan menangis terisak-isak Luthien berlari keluar gua. Air mata yang ditahannya sejak meninggalkan persembunyian cc BabyLunar ditumpahkannya abis-abisan!!!!!
Paladinz dengan nekad menyusul Luthien keluar tanpa mempeduliin larangan Shin Avalon, ditabraknya cebol kecil malang itu sampe terjungkal di atas tanah. Mati-matian Shin menahan hasratnya untuk tidak naikin RMAU nya dan ngelobangin badan tuh coro pake peluru Catapult!!!!
“Oy Luth... what’s wrong?” tanya Paladinz lembut sambil menyentuh pundak Luthien “Sesuatu terjadi pada King Archon kah??”
Semakin gemas karena melihat di kepala temen hay nya ini cuma ada King Archon melulu, Luthien memukuli pundak Paladinz keras-keras sebelum memeluknya erat-erat. Sambil terisak-isak Luthien menceritakan kembali semua yang didengernya dari Baby Lunar, tentang chip, tawaran bangsa Acc, dan lokasi King Archon. Setelah itu diserahkannya kertas kecil berisi coretan gambar anak TK dari BabyLunar pada Paladinz.
“Gw ngga rela lu dijadiin mesin Pal... Lu temen gw dari kecil... gw sayang elo Pal!!! Gw lebih baek nyerbu markas Coro sekarang juga daripada harus ngerelain elu dijadiin kaleng sarden!!!”
Ucapan terakhir itu bener-bener bikin hati Shin Avalon remuk kayaknya...Cebol itu udah ngga lagi menunjukkan wajah marah atau sebal, hanya ada kesedihan luar biasa terpancar dari matanya. Dia udah siap meninggalkan Luthien dengan Paladinz ketika tiba-tiba Paladinz berkata...
“Luth.... bagi gw lu udah kayak sodara sendiri, mana mungkin gw tega mosisi’in elu dalam bahaya kayak gitu? Demi elu, gw akan ngehubungin King Archon dan temen-temen yang lain, kita akan ambil tawaran bangsa Acc... jadi kaleng masih lebih baek daripada jadi turncoat!”
Tangis Luthien bukannya reda tapi makin menjadi-jadi!! Entah kenapa sejak berangkat dari markas cc Baby Lunar tadi dia udah ngerasa Paladinz pasti bakal milih option yang itu!!!
“..cup-cup... udahhh jangan mewek gini ah ...Gw kan bukan mate cuma ganti bangsa aja”
“Tapi kita ka bakal isa kayak dulu lagi Pal!!! Setelah dijadiin kaleng ada 90% kemungkinan lu bakal lupa segalanya, kecuali sifat elo dan kepribadian elo yang hay itu!!!”
“Iya gw tau, itu udah resikonya! Meskipun seandainya terjadi keajaiban en ingetan gw tentang elo ga ilang...Gw ngga akan mencoba mengontak elo demi keamanan lo sendiri... Moga-moga walaupun badan gw diubah jadi mesin gw ga lupa ama elo Luth... my friend... bukan... my best friend!!”
Luthien menangis makin menjadi-jadi, gadis itu makin mengeratkan pelukannya kepada Paladinz, seolah dengan demikian ia bisa mencegah Paladinz untuk pergi....
Dari sudut matanya yang udah memerah karena nahan nangis, Paladinz bisa ngeliat ada sepasang mata cebol yang menatap mereka dengan sedih dan kecewa... Dengan sedikit paksa dilepaskannya pelukan Luthien.
“Sebelom pergi, gw minta maaf kalo pernah bikin salah sama elu Luth... Gw bener-bener minta maaf dulu ngehina elo karena lu jatuh cinta ama secendol Bellato.... sorry atas perlakuan gw yang buruk kemaren...”
“...Lu jangan... ngomong l-lagi Pal... gw.... udah maafin semua itu sejak dulu...” ujar Luthien terbata-bata disela isak tangisnya
“Nggak Luth, gw harus minta maaf!” balas Paladinz tegas “sebulan kemaren gw udah merlakuin elu kayak penghianat bangsa karena lo deket ma cebol itu, ternyata gw salah duga..... di dunia ini ada cebolz yg baek hatinya sebaliknya ada juga coro yg hatinya busuk dan tega menyakiti teman sebangsa”
Paladinz kemudian merogoh barangnya yg ada di dalam kantongnya. Beberapa asesoris cora, sejumlah gold serta i pod kesayangannya yg selalu dibawanya kemana-mana...
“Kayaknya di bangsa Acc gw udah ngga butuh lagi semua ini, lu boleh jual semua... tapi ada satu yang gw mau elu simpen baek-baek” Sambil mengatakan itu Paladinz mengutik-ngutik i pod nya dengan cepat, lalu menyerahkannya pada Luthien. “Nih, udah gw udah hapus lagu lainnya gw sisakan satu lagu khusus buat lu Luth!”
Luthien menerima i pod itu dengan mata nyaris kabur karena basah oleh air mata., setelah menyerahkan i pod nya Paladinz trus menatap lurus ke arah Shin Avalon.
“Buat gw dia udah kayak adek sendiri....” ujarnya sungguh-sungguh. Lalu seakan bisa membaca bahwa kecemburuan Avalon ngga akan reda dengan kalimat itu aja Paladinz menambahkan “ dan gw yakin buat Luth pun gw udah seperti kakak sendiri.... hanya ada satu orang yg bener-bener dicintainya sampe dia rela melepaskan semua demi orang itu... Orang itu adalah elu” ujarnya sambil menunduk dan memegang kedua sisi pundak mungil Avalon dengan tangannya yang kokoh itu.
Cebol itu sampe memerah wajahnya saking malunya, entah malu karena ada yang menyampaikan ulang isi hati Luthien padanya, dan mengingatkan betapa besar pengorbanan yang udah dibuat oleh Luthien untuk bisa bersama dengannya, atau karena diperlakuin kayak anak kecil gitu....
Melihat Avalon ngga bisa berkata-kata, Paladinz melanjutkan ”Gw titipin adik gw ini ke elu, tolong jagain.... Gw percaya kalo ama elo dia pasti baek-baek aja”
Avalon mengangguk dengan mantap, dia lalu merogoh kantongnya “Gw tadi beli ini, gw pikir lo bakal perlu untuk mencari King Archon lu tanpa terdeteksi” dari kantongnya Avalon mengeluarkan beberapa botol stealth pot untuk Paladinz
Paladinz mengucapkan “terimakasih” dengan tulus, udah ngga ada lagi kebencian dan kejijikan di wajahnya terhadap ras itu. Ia lalu segera pamid pergi
“Matahari udah hampir tenggelam, bangsa Acc ngga bisa nunggu lama-lama, gw musti buru-buru ke tempat King Archon... Dalam waktu satu jam kita musti udah nyampe di Amrory”
Hati Luthien serasa hancur ngeliat Paladinz minum stealth pot dan menghilang perlahan-lahan di hadapannya. Dia tau dia ngga bakalan lagi bertemu temennya itu.... Tapi ia udah nggak sanggup berkata-kata lagi, semua kata-kata yang ingin diucapkannya serasa menggumpal di mulutnya, ngga ada kata-kata perpisahan yang bisa terpikirkan olehnya saat itu.
Luthien hanya bisa memandang dgn mata hampa saat tubuh sahabatnya itu udah bener-bener ilang dari hadapannya, sekarang yg terhampar di depannya hanya lautan yang luas dengan ombaknya yang entah kenapa hari itu terasa lebih ganas dari biasanya...
Mulai hari ini dia ga akan bisa melihat wajah sahabatnya itu lagi, ngga bisa bercanda bersama, ngga bisa bersama seperti dulu lagi... Walaupun Pal ngga mati tapi ada jarak, jarak tak terhingga yang akan memisahkan mereka selamanya!!!
Sesaat terjadi kebisuan yang canggung di antara Luthien en Avalon, Luthien menimang-nimang i pod pemberian Paladinz dan mencoba menyalakan i pod tersebut. Emang bener hanya ada satu lagu yg terisa di dalamnya, dengan jari gemetar dipasangnya ear phone pada kedua belah kuping panjangnya lalu ditekannya tombol play.... suara musik mulai mengalun kencang mengiringi suara seorang penyanyi yang Luthien nggak pernah tau sebelumnya.
YOU ARE MY FRIEND
Aah~ you still remember the dream we had that day, don't you?
YOU ARE MY DREAM
Aah~ We'd just gotten started, you are MY LONG LOST FRIEND
WOAH~ it's time to get moving
EVERYDAY lit up by the SHINING ahead
I WANNA SEE YOU, it lights MY SOUL ON FIRE
But now, we've bid farewell to those FUN DAYS
TO BE THE FUTURE, I'll try to TAKE OVER, and that's why I'LL DREAM ON!
I'LL GO THE DISTANCE Gazing at a sky SO FULL
I'm just STARTING I'll use my greatest POWER, FULL TILT
YOU ARE MY FRIEND
Aah~ you still remember the dream we had that day don't you?
YOU ARE MY DREAM
Aah~ We'd just gotten started you are, MY LONG LOST FRIEND
WOAH~ it's time to get moving
THANK YOU MY FRIEND
Aah~ I haven't forgotten what happend on that day
YOU ARE MY DREAM
AA~ next time i'll protect you MY WAY!
WOAH~ THE DISTANCE
Jari tangan Luthien bergetar, setiap baris lirik lagu ini serasa menusuk-nusuk dirinya sampe ke bagian yang terdalam....Didekapnya i pod itu erat erat, air mata gadis itu tak terbedung lagi.... Luthien nangis terisak-isak
THANK YOU MY FRIEND..... gw ga bakal pernah lupain elo, selamanya!!!
Avalon yang daritadi cuma diemmm menyadari ketololannya karena cemburu tanpa alasan, kini kelihatan celinguk-celinguk dan bingung ngeliat Luthien nangis, berusaha salto-salto ngga jelas sampe Luthien cape ngeliadnya
“Mau lu apa sih????”
“Cari sesuatu buat ganjelan kaki gw”
“Haizzz ngapain sih sok pake cari ganjel-ganjel segala???” semprot Luthien sewot
“...zzzzz.... lu bisa nunduk dikit ga???”
“Nunduk kayak gimana??” Luthien mulai sebel aja rasanya ama Avalon, orang lagi sedih gini kok dia bingung cari ganjel!!??
“Kayak Gini!?” tanya gadis itu ketus sambil nundukin badannya serendah mungkin, tau tau aja Avalon udah njinjit trus megang pipi Luthien pake tangannya, dengan hati-hati dia menghapus air mata Luthien.
“Jangan nangis....Gw akan selalu ada di sini buat elu, selamanya” lalu didekatkannya wajah gadis coro itu dan diciumnya lembut.
Wajah Avalon memerah, apalagi Luthien yang wajahnya udah kayak orang bengong...
Cebol itu lalu berjalan maju, dengan kepala masih menunduk karena malu ia menawarkan tangannya ke arah Luthien.
“Ayo...”
Luthien tersenyum dan menyambut tangan Avalon, digandengnya lembut tangan Bellato yang mungil itu...
Dunia boleh aja jadi gila, semua yang dikenal ama gw boleh aja berubah...tapi ada satu hal yang gw bisa pegang dengan pasti! Perasaan kita yang ngga akan berubah selamanya.
Dengan bergandengan tangan pasangan yang unik itu berjalan menyusuri pantai Pan Crimson menikmati matahari senja yang terbenam...menanti harapan hari esok yang akan terbit
End of Season I
The world is never right
because it’s reborn all the time
Right now, take a brush and paint in your own color
moving it freely in any direction you want
See how many times the marbles of the heart come together
Look! The world is colored in your own color
so that the sun can shine through it
Finale Chapter: The Distance
Diposting oleh
Kresna
at
Jumat, 07 Mei 2010
Label: cerpen , Telenovusla
0 komentar:
Posting Komentar